Pages

Minggu, 28 September 2014

ILMU SOSIAL DASAR 1 (SoftSkill)




Permasalahan dan Perubahan Sosial di Indonesia



Ditulisan saya yang pertama saya mau membicarakan tentang sosial nih. Yuk kita langsung ke pokok pembicaraannya.

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.


Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:

1. tekanan kerja dalam masyarakat

2. keefektifan komunikasi

3. perubahan lingkungan alam.

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.


Disini saya akan membahas tentang 9 aspek tentang Perubahan dan Permasalahan Sosial

1. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah dampak munculnya unsur – unsur yang dapat mengubah nilai, norma, dan kebudayaan masyarakat.

1. PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial merupakan suatu fenomena social yang selalu ada dalam masyarakat. Banyak para ahli social yang berusaha mengkaji dan mempelajari perubahan social secara lebih mendalam sehingga melahirkan pengertian perubahan social yang berbeda – beda sesuai dengan pandangannya masing – masing.

2. PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI PERUBAHAN SOSIAL
a. Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, perubahan social merupakan perubahan – perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi system sosialnya termasuk nilai, sikap – sikap social, dan pola perilaku diantara kelompik – kelompok masyarakat.

b. William F. Ogburn
William F.Ogburn mengungkapkan bahwa perubahan social merupakan perubahan yang mencakup unsur – unsur kebudayaan, baik material maupun imaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur – unsur kebudayaan material terhadap imaterial.


2. Teori-teori Perubahan Sosial

1. Teori Evolusi (Evolution Theory)
Teori ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

2. Teori Konflik (Conflict Theory)
Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selal melekat pada struktur masyarakat.

3. Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag.

Secara lebih ringkas, pandangan Teori Fungsionalis adalah sebagai berikut.
a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.

4. Teori Siklis (Cyclical Theory)
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan social merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Sementara itu, beberapa bentuk Teori Siklis adalah sebagai berikut.

a. Teori Oswald Spengler (1880–1936)
Menurut teori ini, pertumbuhan manusia mengalami empat tahapan, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.

b. Teori Pitirim A. Sorokin (1889–1968)
Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Siklus tiga sistem kebudayaan ini adalah kebudayaan ideasional, idealistis, dan sensasi.

1) Kebudayaan ideasional, yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.

2) Kebudayaan idealistis, yaitu kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural) dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal.

3) Kebudayaan sensasi, yaitu kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

c. Teori Arnold Toynbee (1889–1975)
Toynbee menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee telah mengalami kepunahan kecuali peradaban Barat, yang dewasa ini beralih menuju ke tahap kepunahannya.


3. Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan

  Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian dari masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat dijelaskan.

  Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakanya perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.Perubahan-perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial.Masyarakat menurut kingsley davis adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antara organisasi-organisasi, dan bukan hubungan antara sel-sel, kebudayaan dikatakanya mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan oleh karena warisan yang berdasarkan keturunan.

  Apabila diambil definisi kebudayaan dari Tylor yang mengatakan bahwa kebudayaan adalah suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan. Keseniaan, moral, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan-perubahan kebudayaan adalah setiap perubahan dari unsur-unsur tersebut.

  Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain :

1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan di ikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.


4. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

1. Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama, perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian masyarakat.
Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.

2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar. 
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb. 
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dll. 

3. Perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan 
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan= pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan. 

Secara garis besar perubahan social menyangkut perubahan dalam: 

a. kelompok sosial 
b. stratifikasi sosial 
c. lembaga-lembaga sosial 
d. interaksi sosial 


5. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

a. Menurut Alvin Betrand
Awal dari proses perubahan social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.

b. Menurut David Mc Clelland
Dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang melanda masyarakat

c. Prof. Soerjono Soekanto
Perubahan social disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.

Faktor Intern antara lain:
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
2) Adanya Penemuan Baru: Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada, Invention : penyempurnaan penemuan baru, Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.
Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
3) Konflik yang terjadii dalam masyarakat
4) Pemberontakan atau revolusi

Faktor ekstern antara lain:
1) perubahan alam
2) peperangan
3) pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)

Jadi menurut Soerjono Soekanto factor pendorong perubahan social adalah:
1) sikap menghargai hasil karya orang lain
2) keinginan untuk maju
3) system pendidikan yang maju
4) toleransi terhadap perubahan
5) system pelapisan yang terbuka
6) penduduk yang heterogen
7) ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
8) orientasi ke masa depan
9) sikap mudah menerima hal baru.

Ciri perubahan social adalah :
1) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat
2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya
3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.


6. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

a) kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain. Contoh: suku-suku bangsa yang masih di pedalaman
b) pendidikan yang terbelakang
c) masyarakat yang bersikap tradisional, mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif
d) adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest) Contoh : kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena takut posisinya terancam, takut hidup susah
e) ketakutan akan terjadi disintegrasi
f) prasangka buruk terhadap unsure budaya asing
g) hambatan ideologis. Contoh : adanya anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu dll

Macam-macam Proses Perubahan Sosial Budaya:
a) Akulturasi
b) Asimilasi
c) Difusi
d) Discovery
e) Invention
f) Inovasi
g) Modernisasi: adalah proses perubahan tradisi, sikap, dan system nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan secara wajar di tengah-tengah tekanan berbagai masalah hidup di dunia dewasa ini
h) Globalisasi: adalah suatu system atau tatanan yang menyebabkan seseorang atau Negara tidak mungkin untuk mengisolasikan diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi dunia. Atau suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas antara satu Negara dengan Negara lain dalam hal teknologi komunikasi.

7. Permasalahan Sosial di Sekitar Lingkungan 

Permasalahan sosial dimasyarakat sangat lah banyak, hampir sering kita jumpai dumana-mana. Permasalahan sosial dapet diatasi sebagai mestinya. Masalah sosial timbul dari suatu pembrontakan masyarakat yang tidak sejalan dan tidak setuju dengan yang lain.

Ada beberapa contoh Masalah Sosial di Lingkungan, sebagai berikut :

a. Masalah Kependudukan
Masalah Kependudukan di Indonesia harus segera diatasi karena tidak meratanya penyebaran penduduk di Indonesia ini. Oleh sebab itu, banyak penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan sehingga kalah bersaing dengan yang lainnya.

b. Masalah Sampah
sampah d Indonesia susah sangat mengkhawatirkan, banyak sampah bertebaran dijalanan meskipun itu berada di Ibu Kota sekalipun. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang penting dan nyamannya akan kebersihan.

c. Masalah keamanan
Masalah keamanan masih banyak orang yang merasa keamanannya masih terancam. Oleh sebab itu, petugas keamanan harus selalu di tempatkan di tempat tempat yang rawan akan kejahatan.

d. Masalah Rusak dan Buruknya Fasilitas Umum
Seperti halnya sampah, masyarakat di Indonesia juga sangat kurang kesadarannya akan kenyamanan umum bersama. Banyak tulisan atau fasilitas yang sangat tidak enak dilihat mata. Harus ditingkatkan lagi kesadaran masyarakat akan kenyamanan bersama ini.


8. Dampak perubahan social budaya :

1. Dampak Negatif Modernisasi
a. sikap materialistic : orang lebih mengejar kekayaan materi dibanding dengan kualitas diri
b. sikap individualistic: memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang lain
c. sikap konsumerisme: sikap hidup yang boros / konsumtif
d. kesenjangan social ekonomi : timbulnya pelapisan social yang kuat ant yang kaya dengan yang miskin
e. pencemaran / kerusakan lingkungan alam
f. kriminalitas
g. kenakalan remaja

2. Dampak Negatif Globalisasi
Unsur-unsur budaya asing yang masuk Indonesia terutama teknologi komunikasi berakibat pada munculnya perilaku kekerasan di masyarakat, semakin berkembangnya gaya hidup free sex, semakin maraknya pornoaksi.

3. Dampak positif Globalisasi
a. cepat masuknya budaya asing yang memperkaya budaya Indonesia
b. Perubahan pola pikir tradisional menjadi pola piker rasional, sistematis, analitis, logis
c. Munculnya sikap lebih menghargai waktu, mau bekerja keras
d. Munculnya pola pembagian kerja antara pria dan perempuan berdasarkan kemampuan, semakin menipis perilaku diskriminasi terhadap perempuan
e. Berkembangnya ilmu pengetahuan
f. Berkembangnya cara berpikir kritis


9. Pendapat dan Solusi dari Perubahan dan Perubahan Sosial

a. Pendapat
Perubahan sosial budaya merupakan hal yang menjadi pilihan & tanggung jawab kita sendiri karena perubahan sosial budaya mempunyai dampak negatif dan positif. Kitalah yang harus pandai memilah, apakah kita ingin mengikuti budaya asing itu atau tetap menjaga warisan budaya nenek moyang. Sebab jika warisan nenek moyang saja sudah tidak di lestarikan, kita akan kehilangan identitas diri sebagai anak bangsa dan tidak dapat meneruskan atau mengajarkan pentingnya social budaya yang ada di Indonesia kepada keturunan kita berikutnya.

b. Solusi
Perubahan dalam segala hal adalah sesuatu yang tak terelakan. Cara kita menyikapinya hanya dengan beradaptasi. Karena jika kita tidak bisa beradaptasi, bisa dipastikan kehhidupan sosial kita akan mengalami penurunan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan tanpa melupakan sosial budaya yang ada di Indonesia.






Sumber :